klik sumber |
“bagus ongguh suramadu riya gih…guleh bangga Indonesia ndik jembatan engak jriyah…” (bagus sekali suramadu ini ya…saya bangga Indonesia punya jembatan seperti ini)
“aku yo bangga rek mbek Suramadu…Suroboyo lo duwe jembatan sing paling dowo sak Indonesia…” (aku juga bangga sama Suramadu…Surabaya lo punya jembatan yang paling panjang se Indonesia)
Jangan heran kalau kita ke
Suramadu mendengar percakapan dua bahasa. Bahasa Madura dan bahasa Suroboyoan
(jawa timuran). Ya ya ya…itu karena Suramadu dibangun membelah selat Madura
untuk menyatukan Surabaya (Jawa Timur) dengan pulau Madura.
Kalau dulu, Surabaya dan Madura
harus ditempuh dengan kapal feri yang (biasanya) berjubel, pengap, lambat dan
kurang nyaman sehingga dianggap kurang efektif untuk optimalisasi sarana
transportasi. Akibatnya apa ? perkembangan pembangunan menjadi tidak maksimal
yang berdampak pada pertumbuhan perekonomian yang “jalan ditempat” di wilayah
Madura. Bagaimana tidak, investor enggan untuk menanamkan modal di Madura
akibat akses mobilisasi yang terhambat dan terkesan lambat ditambah lagi
sumberdaya manusia asli Madura kebanyakan lebih memilih untuk hijrah ke
Surabaya dengan pertimbangan mereka dapat lebih mudah berkembang di ibukota
propinsi Jawa Timur itu dibanding menetap dan mengabdi di daerah asal mereka
sendiri yaitu Madura.
Tidak dapat dipungkiri bahwa
Madura sangat jauh tertinggal dengan Surabaya, padahal jarak keduanya tidak
terlalu jauh. Hal ini jelas bukan karena Madura tidak memiliki potensi budaya
dan masyarakat yang bisa diandalkan, akan tetapi lebih pada minimnya akses
jalan yang menghubungkan Madura dengan daerah lain yang lebih maju agar
pemerataan pembangunan dapat tercipta.
Berangkat dari situ, pada tahun
2003 dibangunlah jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura dengan
membelah selat Madura sepanjang 5,438 meter. Pembangunan Suramadu ini relatif
cepat mengingat konsep dan pengerjaannya membutuhkan skil yang tinggi dan
sulit. Pada tahun 2009 Suramadu diresmikan dan dibuka untuk umum.
Pada awalnya, fungsi utama dibangunnya Suramadu adalah untuk kemudahan akses jalan sehingga dapat memaksimalkan eksplorasi potensi wilayah Madura. Jika hal ini tercapai maka diharapkan potensi di Madura terutama sumberdaya manusia lokal dapat ditingkatkan. Pemuda asli Madura yang berlatarbelakang pendidikan tinggi diharapkan dapat menjadi stakeholder di daerahnya sendiri. Dengan demikian potensi kearifan lokal dapat dimaksimalkan.
Namun, seiring berjalannya waktu
dan potensi kearifan lokal mulai berkembang, ternyata Suramadu memiliki begitu
banyak potensi yang (seharusnya) dapat terus dikembangkan. Nilai fungsional dan
manfaat Suramadu bukan hanya melulu pada peningkatan akses jalan untuk
pembangunan infrastruktur, namun juga pada nilai-nilai fungsi yang lain seperti
potensi wisata, potensi seni dan budaya serta potensi kelautan.
Keistimewaan jembatan Suramadu ini dapat menjadi potensi wisata yang dapat diandalkan. Ditahbiskan sebagai jembatan terpanjang di Indonesia menjadi trademark yang dapat “dijual” ke domestik maupun mancanegara.
Tentu saja butuh “sentuhan” lain
terhadap Suramadu agar potensi wisata dapat diwujudkan. Diantaranya dengan
mempercantik tampilan Suramadu agar terlihat menarik, menyediakan
fasilitas-fasilitas pendukung wisata serta meningkatkan tingkat keamanan dan
kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung.
klik sumber |
Fasilitas-fasilitas pendukung
wisata Suramadu dapat dirancang dengan konsep yang professional sehingga
hasilnya juga dapat maksimal. Apa saja fasilitas-fasilitas tersebut ?
- Pembuatan brosur-brosur tentang wisata Suramadu termasuk membuat peta Suramadu dan peta potensi wisata yang ada
- Membuat website all about Suramadu dengan dikelola secara profesional. Sebab website merupakan jendela dunia, yaitu cara termudah untuk mendunia-kan Suramadu.
- Bekerjasama dengan tour and travel yang berpengalaman untuk membuat konsep paket wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan
- Sarana transportasi khusus untuk wisata Suramadu (perahu, kapal feri, mobil wisata, dll)
- Penyediaan hotel/ penginapan terdekat
- Tempat kuliner yang didesain secara unik (misalnya rumah makan terapung, rumah makan pinggir laut, dll)
- Pusat oleh-oleh khas Suramadu (Madura dan Surabaya)
Mengenai potensi wisata Suramadu,
tentu saja bukan hanya mengeksploitasi jembatan Suramadu saja, tetapi juga
meliputi wisata di Surabaya dan Madura. Ada banyak ide untuk membuat konsep
wisata Suramadu menjadi lebih unik, menarik dan berbeda, misalnya :
- Suramadu : Menelusuri Bangkalan
- Suramadu : Nostalgia di Pamekasan
- Suramadu : Wisata Sejarah Sumenep
- Bulan Berkunjung ke Kawasan Suramadu (bisa dibuat sebuah acara perayaan unik budaya khas Madura setiap tahunnya dimana wisatawan akan dapat menikmati sajian wisata budaya yang diadakan hanya pada momen-momen tertentu saja sehingga terkesan eksklusif dan menjadi simbol identitas kawasan Suramadu yang tidak dimiliki oleh kawasan wisata lainnya)
Dengan konsep paket wisata
menggunakan judul atau tema nama daerah di Madura diharapkan akan dapat membantu mengangkat
nama dan citra wilayah Madura sebagai bagian dari kawasan Suramadu di seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia.
Potensi Seni Budaya
Lebih luas lagi, dengan adanya Suramadu
kita juga dapat mengembangkan potensi seni dan budaya yang ada. Masyarakat
Madura merupakan salah satu komunitas masyarakat yang kaya akan seni dan
budaya. Banyak kearifan budaya lokal yang ada namun sayang belum tersentuh dan
dikelola secara sungguh-sungguh. Padahal, jika ini dipahami sebagai kekayaan
budaya Indonesia, seni budaya Madura akan dapat dikenalkan dan “dijual” ke
tingkat dunia.
klik sumber Karapan Sapi |
Keunikan dan karakteristik Madura
yang kental dan konsisten merupakan warna karya seni budaya yang wajib dilestarikan
sebagai salah satu kekayaan budaya di Indonesia seperti budaya Karapan Sapi, Celurit, lagu
daerah Ngapoteh, tari Moang Sangkal, tari Topeng Dalang Madura, seni batik
corak Madura, masakan khas Madura Nasi Serpang, Soto Madura, Sate Madura, kue
Tatabun, dll.
Suramadu disini memiliki peran turut membantu mempopulerkan seni dan kearifan budaya lokal Madura. Bahasa sederhananya, jika kita berbicara Suramadu maka kita juga akan berbicara seni dan kearifan budaya lokal Madura.
Seni budaya Madura dan Suramadu
bisa menjadi satu paket potensi seni budaya yang dapat dikelola dengan berbagai
cara seperti pentas seni bertajuk Suramadu, pemilihan duta Suramadu,
mengirimkan duta seni Madura ke mancanegara, dll.
Potensi Kelautan
klik sumber Petani Garam |
Potensi kelautan menjadi hal yang
utama di area Suramadu, sebab Suramadu memang berdiri kokoh diatas selat Madura
yang terbentang luas. Selain hasil laut seperti ikan, potensi kelautan Madura
lainnya yang khas adalah garam. Ya, industri rumah tangga di Madura pada
sebagian besar adalah pembuatan garam dan pengelolaan ikan.
Pemodelan pemukiman nelayan dan revitalisasi dengan pembangunan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di seluruh lini kawasan Suramadu menjadi strategi cerdas dalam mengupayakan pengembangan sektor industri kelautan.
Klik Sumber Tempat Pelelangan Ikan (TPI) |
Bukan hanya itu saja, potensi
kelautan jika dikelola dengan apik juga dapat memunculkan budaya pesisir Madura
yang (mungkin) selama ini masih tenggelam oleh euforia budaya modern yang
masuk. Salah satu contohnya adalah ungkapan heroik asapok angin abental ombak yang artinya berselimut angin berbantal
ombak. Ungkapan ini menggambarkan bagaimana jiwa dan keberanian masyarakat
Madura pesisir dalam mengarungi samudera sangat luar biasa. Salah satu kearifan
budaya lokal seperti ini harus dilestarikan, sebab pembangunan dikatakan berhasil
jika mampu membawa perubahan secara positif tanpa meninggalkan budaya lokal
yang sudah ada bahkan bersifat turun temurun sebagai identitas diri masyarakat
setempat.
Pada akhirnya, Suramadu menjadi turn point bagi perkembangan potensi-potensi berbasis kearifan budaya lokal Madura. Suramadu merupakan landmark dan trademark bangkitnya Madura baik secara sosial, budaya, infrastruktur, komoditas, dll.
klik sumber |
Seperti namanya Suramadu
(Surabaya Madura), jembatan yang terbentang gagah di selat Madura ini adalah
kebanggaan Indonesia khususnya masyarakat Surabaya dan Madura dan merupakan
ikon Madura sehingga ketepatan dalam perencanaan wilayah di kawasan ini
terutama eksplorasi kearifan budaya lokal menjadi PR bagi pemerintah setempat.
Dan kewajiban kita sebagai masyarakat Indonesia (Surabaya dan Madura khususnya)
adalah turut membantu menjaga serta melestarikan kawasan berpotensi Suramadu
dengan penuh tanggungjawab sehingga dapat terus berkembang dengan pesat.
Semoga !!!