SOEMPAH PEMOEDA Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIAKedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIAKetiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIADjakarta, 28 Oktober 1928
Bergetar hati
rasanya membaca ikrar Sumpah Pemuda diatas. Gelora semangat kebangsaan serta
merta menyeruak dari dalam kalbu. Membakar jiwa patriotik, hingga tak sadar
airmataku menitik perlahan. Kalimat-kalimat yang sederhana tapi memiliki makna
dan falsafah yang sangat dalam. Melukiskan perjuangan, pengorbanan dan
kepahlawanan akan rasa cinta terhadap Indonesia yang tumbuh dalam diri
pemuda-pemudi negeri pada masa itu. Kebanggaan menelusup di setiap aliran
darahku. Bangga terlahir di Indonesia. Bersyukur menjadi bagian dari Indonesia.
sumber:dokpri |
Secara pengakuan
Indonesia memang telah merdeka dari kungkungan kaum penjajah, namun tahukah
kalian bahwa perjuangan itu takkan berhenti sampai disini ? Jika dahulu, para
pemuda Indonesia memperjuangkan rasa cintanya pada tanah air di medan perang,
kini perjuangan itu adalah bagaimana melawan “diri sendiri” yang menyimpang
dari amanat kebangsaan. Korupsi, narkoba, tawuran, pengangguran, isu SARA, kerusakan
lingkungan, dll adalah sebagian dari keadaan yang harus kita lawan. Mewujudkan Indonesia
yang bukan hanya “merdeka secara pengakuan” tapi juga “merdeka dari semua hal
negatif yang membelenggu”.
Kondusifitas itu bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah semata, tapi juga menjadi tanggungjawab kita bersama sebagai anak negeri. Seperti kata pepatah “jangan tanyakan apa yang sudah Negara berikan untuk kita, tapi tanyakan apa yang sudah kita berikan untuk Negara…” begitulah seharusnya makna dari mencintai Negara, bukan hanya sanggup menuntut hak tapi lebih pada bagaimana ketulusan kita melaksanakan kewajiban sebagai warga Negara yang baik.
Banyak cara kita
untuk “mencintai” bangsa nan kaya ini. Tidak perlu melakukan hal di luar batas
kemampuan kita, tapi cukup menjadi diri sendiri, memulai dari diri sendiri dan
lakukan semuanya sekarang juga !
Bagaimana caranya ?
Pernahkah kalian
mendengar pepatah dari Bung Karno bertajuk JAS MERAH ? JAS MERAH adalah
kependekan dari Jangan Sesekali Melupakan sejarah yang memiliki makna bahwa
kita harus menghargai adanya sejarah dan mengambil sisi baik dari sejarah
tersebut untuk dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sekarang dan yang akan
datang.
Sumpah Pemuda
adalah bagian dari sejarah. Setiap kalimatnya menggetarkan hati dan mampu
membangkitkan gelora cinta pada tanah air Indonesia. Jadi sangat tepat jika
saya mencoba untuk menjadikan Sumpah Pemuda sebagai pedoman dalam hidup
berbangsa dan bernegara. Sebab dalam ikrar Sumpah Pemuda telah sanggup mewakili
seluruh rasa cinta pemuda terhadap tanah air Indonesia dari Sabang sampai
Merauke.
Dalam ikrar Sumpah Pemuda terdapat tiga unsur utama sebagai wujud rasa cinta terhadap Indonesia, yaitu Tanah Air Indonesia, Bangsa Indonesia dan Bahasa Indonesia. Tanah Air Indonesia bermakna Indonesia secara fisik (alam semesta/kekayaan alam/sumberdaya alam), Bangsa Indonesia bermakna identitas diri sebagai bagian dari Indonesia dan Bahasa Indonesia yaitu bahasa kesatuan Republik Indonesia.
Pun dengan saya sendiri
yang telah menjadikan ikrar Sumpah Pemuda sebagai bentuk pedoman refleksi dalam
setiap kerangka berpikir dan setiap perilaku yang saya lakukan, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.
Tanah Air Indonesia
·
Menjaga lingkungan
-
Tidak membuang sampah sembarangan
-
Tidak merokok
- Meminimalkan penggunaan barang yang dapat
menghasilkan sampah/limbah plastik yang tidak dapat diuraikan oleh tanah
·
Melestarikan SumberdayaAlam (SDA) Indonesia
-
Tidak mencorat-coret pohon (tumbuh-tumbuhan) dan
fasilitas umum
-
Mendukung upaya pengecaman terhadap kegiatan
pembalakan liar
-
Melakukan kegiatan kreatifitas daur
ulang/pemanfaatan sumberdayaalam yang ada
berkreasi memanfaatkan sumberdayaalam hayati (pelepah daun kelapa) bersama warga (sumber:dokpri) |
·
Mengadakan kegiatan sosial dalam upaya
meningkatkan citra kepariwisataan budaya Indonesia di kampung masyarakat Bali
Pegajahan-Sumatera Utara
melakukan kegiatan sosial kepariwisataan berbasis budaya Indonesia (sumber:dokpri) |
·
Berperan serta dalam memerangi bahaya
penyalahgunaan narkoba dengan menjadi konselor bahaya penyalahgunaan narkoba
bagi pelajar
kegiatan pembukaan sosialisasi bahaya narkoba bagi pelajar (sumber:dokpri) |
2.
Bangsa Indonesia
·
Memiliki kartu identitas diri sebagai warga Negara
Indonesia berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP)
kalau ngaku Indonesia yang memenuhi syarat harus punya KTP (sumber:dokpri) |
·
Membayar pajak (dibuktikan dengan memiliki NPWP)
·
Mencintai produk-produk dalam negeri, misalnya
dengan menggunakan batik sebagai simbol budaya Indonesia dalam setiap acara
sosialisasi membuat susu kedelai bersama ibu-ibu memakai batik (sumber:dokpri) |
· Memperingati Hari Besar kebangsaan Indonesia,
misalnya dengan mengadakan kegiatan lomba berbusana kebaya (pakaian khas
Indonesia) dan berpidato Hari Kartini atau mengikuti Upacara Bendera terutama
setiap tanggal 17 Agustus
membangkitkan semangat berbudaya Kartini melalui lomba busana kebaya dan pidato Kartini (sumber:dokpri) |
3.
Bahasa Indonesia
·
Bijak dalam berbahasa Indonesia, misalnya dengan
tidak menggunakan bahasa-bahasa yang tidak sesuai kaidah dan berlebihan (biasanya
disebut bahasa alay, contoh : 4ku
c1nta 1nd0n3514)
·
Menghindari konflik SARA dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik. Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu, jadi
mempergunakan bahasa Indonesia yang baik, sopan dan ditunjang dengan sikap
toleransi serta saling menghargai akan dapat meminimalkan terjadinya
kesalahpahaman yang berakibat pada terjadinya konflik SARA di Indonesia.
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia serta saling toleransi dan menghargai antar sesama (sumber:dokpri) |
Nah, itulah
sebagian hal yang sudah saya lakukan sebagai wujud rasa cinta terhadap tanah
air Indonesia. Saya melakukannya dengan penuh ketulusan dan rasa tanggungjawab.
Saya bersyukur dan bangga terlahir dan dibesarkan di tanah pertiwi ini. Tanah tumpah
darah yang kaya akan budaya, adat istiadat, sumberdayaalam serta masyarakatnya
yang ramah tamah. Dan saya akan memperjuangkan itu dengan segala kemampuan yang
saya miliki.
“Berikan aku 1000 orangtua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia…” (Ir. Soekarno) – Betapa besar arti perjuangan dan peran seorang pemuda bagi suatu bangsa, lantas masihkah kita bermalas-malasan ? masihkah kita terus berpangku tangan ? masihkah kita “bersembunyi” di balik layar ? masihkah kita mengedepankan ego ? masihkah kita mempertahankan sikap apatis terhadap sesama ? sementara Tuhan telah memberikan anugerah sebuah bangsa yang besar, kekayaan alam yang melimpah, budaya dan adat istiadat yang beranekaragam, serta potensi wilayah yang luar biasa indah yang seharusnya itu semua kita syukuri adanya…
Ayolah para
pemuda-pemudi Indonesia, dengan semangat Sumpah Pemuda kita bersama-sama singsingkan lengan baju, bahu-membahu
membenahi negeri yang kita cintai ini, bangkit dan kobarkan semangat persatuan
dan kesatuan, lanjutkan perjuangan para pahlawan kita dengan kemampuan yang
kita miliki masing-masing dengan satu tujuan yaitu INDONESIA JAYA !
catatan
sumber video : Dedie Kusmayadi
0 komentar:
Posting Komentar