cerita ala bunda

hayalan dan kenyataan menjadi sebuah cerita

E-Learning : Cara Asyik Belajar


Ketika bel sekolah berbunyi panjang, pertanda sekolah untuk hari ini usai. Para siswa berhamburan keluar kelas dan meninggalkan gedung tempat mereka belajar sejak pagi hingga siang. Bahkan bisa dibilang komunikasi antara guru dengan siswa juga terhenti seiring dengan bel berbunyi. Komunikasi akan berlanjut keesokan harinya saat berada di sekolah.
Kurang lebih tujuh jam berada di lingkup sekolah dengan tenggat jam belajar yang bergantian sesuai jadwal tentu menjadi asupan “gizi belajar” yang kurang maksimal bagi siswa. Kenapa ? sebab siswa belajar dengan menyesuaikan alur jam belajar di sekolah sehingga tidak ada perkembangan belajar yang dinamis dan kreatif. Siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi bakat, minat dan kemampuannya secara maksimal. Pun dengan guru, tidak dapat mengajarkan ilmu yang dimilikinya dengan leluasa. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar menjadi terkesan kaku dan membosankan. Padahal, sejatinya seorang guru tidak hanya dituntut untuk mengajarkan pelajaran kepada siswa tapi juga harus mampu menjalin kedekatan emosional dengan siswa agar tercipta situasi belajar yang bersifat “friendly”…
Namun, seiring waktu, perkembangan teknologi semakin maju. Perlahan, problematika belajar mengajar dapat diatasi dengan berbagai fitur teknologi terkini. Tak terkecuali masalah krisis aktualisasi diri dan kreatifitas guru dan siswa akibat minimnya asupan “gizi belajar” di sekolah. Kurangnya waktu bagi guru dan siswa untuk berkomunikasi secara aktif dan dinamis lambat laun akan menjadi bumerang bagi dunia pendidikan tanah air. Pendidikan akan terasa monoton dan kurang diminati oleh siswa. Padahal, pendidikan adalah kunci untuk memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia. Harusnya, pendidikan menjadi fokus utama yang harus diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat umum.

E-Learning
Di era teknologi saat ini, internet menjadi media yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. Bukan hanya sebagai mesin hiburan namun juga sebagai pencari informasi terbaru, media sosial, alat komunikasi bahkan media untuk kegiatan belajar mengajar selayaknya kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
sumber
Internet untuk kegiatan belajar mengajar ini disebut dengan media E-Learning. Sistem belajar mengajar terpadu yang dikemas secara digital. Di dalam E-Learning guru dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar mengajar dengan lebih fun, dinamis dan kreatif. Tidak dibutuhkan suasana belajar yang kaku seperti di sekolah, namun suasana belajar yang happy, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Menarik bukan ?!
E-Learning memiliki berbagai konsep aplikasi yang mendukung. Mulai dari diktat belajar yang dikemas digital sampai menciptakan “real class” didalamnya. Dengan materi belajar yang dikemas secara digital akan memudahkan guru dalam berbagi dan memudahkan siswa dalam mengunduhnya. Lebih cepat dan efektif. Selain itu materi akan lebih kaya pengetahuan dan bersifat lebih update. Tampilan juga dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga jauh dari kesan membosankan.
“Real Class” dalam media E-Learning merupakan bentukan pertemuan antara guru dan murid dalam satu waktu, membahas pelajaran, berdiskusi, memecahkan masalah, atau menuangkan ide-ide baru. Pertemuan ini dianalogikan sebagai kelas, tempat mereka belajar dan mengajar. Dengan bantuan komputer atau laptop atau gadget beserta line internet, “real Class” ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja sesuai dengan kesepakatan. Tidak ada batasan waktu, sehingga guru dan siswa dapat memaksimalkan kegiatan belajar mengajarnya di dalam “Real Class”…
sumber
Anyway..sudah saatnya pendidikan kita bergerak maju, tidak hanya melangkah di di tempat. Teknologi yang berkembang pesat harus dapat dimanfaatkan untuk media memajukan pendidikan kita. Teknologi tak ubahnya seperti dua belah mata pisau. Di satu sisi akan melukai namun di sisi yang lain akan memberi manfaat. Jadi, kita harus jeli dalam menggunakan teknologi. Melalui E-Learning diharapkan siswa dapat menggunakan teknologi untuk sebuah kebaikan bukan sebaliknya. Menanamkan disiplin diri pada siswa bahwa internet bukanlah media untuk melakukan hal negatif tapi justru untuk hal yang positif.
Melalui E-Learning juga, pembaharuan dalam dunia pendidikan akan dicapai. Metode belajar mengajar yang lebih “bersahabat” tentu diharapkan akan menarik minat para siswa untuk lebih kreatif dan mandiri dalam belajar. Selain itu juga dapat menjadi media bagi para guru untuk lebih inovatif dalam menyampaikan materi mengajarnya.
Hingga pada akhirnya, metode belajar yang asyik dan menarik akan lebih cepat dan mudah ditangkap oleh siswa. Hal ini sangat penting untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu pendidikan sejatinya mampu mencetak generasi muda yang aktif, kreatif, dan inovatif serta siap menantang dunia demi kebanggaan ibu pertiwi.


PLN Bersih : Belajar dari Krisis Listrik di Sumatera Utara


"Listrik adalah nyawa kehidupan..kegelapan akan melumpuhkan segalanya...jagalah dan manfaatkan listrik dengan sebaik-baiknya" (anonim)
Beberapa bulan terakhir wilayah sumatera utara mengalami pemadaman listrik yang luar biasa parahnya. Bahkan kalau boleh saya kategorikan, sumatera utara sudah mengalami krisis listrik. Dalam sehari pemadaman bisa terjadi hingga lima kali dengan durasi berjam-jam. Praktis, semua aktivitas lumpuh. Ditambah lagi cuaca yang panas dan gerah semakin memperkeruh keadaan. Apalagi yang memiliki anak bayi, sudah pasti semakin repot karena bayi rewel dan terus menangis. Anak-anak sekolah juga tidak dapat belajar dengan nyaman.

Saya tinggal di daerah Sei Rampah Sumatera Utara, yang juga mengalami krisis listrik. Meski pada mulanya saya maklum, namun pemadaman yang semakin hari semakin menjadi membuat hati berontak juga. Sementara saya merasa, saya adalah pelanggan PLN yang baik yang menggunakan listrik prabayar sehingga mustahil bagi saya menunggak tagihan listrik. Namun, sekali lagi pemadaman yang semakin merajalela membuat saya “tidak terima”.

sumber
Hingga, puncaknya pada suatu hari (18 September 2013) listrik benar-benar tidak bisa diajak kompromi. Hidup hanya sekitar dua jam selebihnya mati. Masyarakat Sei Rampah pun tak kuasa menahan kesabarannya lagi. Mereka berbondong-bondong mendatangi kantor cabang PLN Sei Rampah untuk menyampaikan protes. Saya sempat ikut didalamnya meski tidak turut berteriak-teriak. Saya rasa, teriakan ibu-ibu yang mengeluh tidak bisa menjalankan rutinitasnya sudah cukup mewakili suara hati saya.

meski demikian, saya cukup salut karena petugas PLN tidak “melarikan diri” dan berani menghadapi masyarakat yang dalam keadaan emosi. Walaupun saya tahu, mereka hanya bisa menjelaskan keadaan dan meminta maaf tanpa bisa berbuat banyak serta menjanjikan listrik akan hidup pada jam sepuluh malam. Oleh sebab itu, aksi protes masyarakat tidak sampai memicu anarkhis.

sumber
Namun, bukan itu yang membuat saya miris. Saya melongok ke seberang, dimana lokasi sepanjang jalan kantor bupati Sei Rampah dan kantor-kantor pemerintah lainnya terang benderang alias tidak mengalami pemadaman listrik seperti kami. Perlu diketahui, bahwa jalur listrik di Sei Rampah terbagi menjadi dua. Satu jalur batas kantor bupati, polres, dll arah medan dan satu jalur lagi batas rumah penduduk arah tebingtinggi. Nah, yang ikut jalur “hijau” (demikian masyarakat menyebut jalur istimewa kantor bupati, polres, dll) tidak mengalami pemadaman, sedangkan yang berada di bukan jalur “hijau” mengalami pemadaman sangat parah.
Dan malam itu, ketika masyarakat melakukan aksi protes di tengah kegelapan, di seberang jalan jalur “hijau” begitu megah dan terang benderang seolah-olah mengejek kami yang mengalami kegelapan. Sungguh ironis bukan ? karena itulah kenapa saya begitu memahami kegelisahan masyarakat. Saya juga mengerti kenapa mereka mempertanyakan “kenapa jalur kantor bupati ke arah medan tidak mati lampu ?” karena saya melihat dengan mata kepala saya sendiri bagaimana ketimpangan itu jelas terlihat. Kalau toh karena alasan kantor pemerintah dan ada satu rumah sakit, setidaknya pemadaman bisa dilakukan bergilir, bukan seharian ditimpakan kepada kami masyarakat yang kebetulan tidak berada di jalur “hijau”. Sebab, tidak sedikit dari masyarakat ini yang sumber pendapatannya menggunakan listrik, seperti industri rumah tangga, usaha doorsmeer (cuci kendaraan), warnet, dll


Upaya PLN BERSIH rupanya bisa saya rasakan secara nyata. Setelah aksi protes dari masyarakat (tanggal 18 dan 20 September 2013), PLN berusaha untuk melakukan pembenahan diri. Terbukti, pemadaman listrik berangsur menurun dan hingga detik ini sudah mulai kembali ke kondisi normal. Kalau toh terjadi pemadaman, itu akan dilakukan secara bergilir dan berkesan adil. PLN BERSIH telah menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang merasa dirugikan akibat pemadaman listrik yang terus menerus.

Dengan adanya kompetisi blog ini saya jadi tahu tentang empat pilar PLN BERSIH, yaitu :

1.       Partisipasi, partisipasi dari para pegawai PLN dan seluruh stakeholders dalam berkomitmen dan menjalankan dan mendukung program PLN Bersih dengan baik
2.       Integritas, integritas dari para pegawai dalam bekerja melayani masyarakat sangat penting artinya ntuk membangun budaya PLN Bersih
3.       Transparansi, keterbukaan informasi dan sikap responsif terhadap permintaan informasi publik sangat menentukan dan penting dalam pembangunan budaya PLN Bersih
4.       Akuntabilitas, pilar ini menuntut pegawai PLN untuk selalu responsif terhadap setiap keluhan pelanggan dan juga mendukung implementasi wishtle blower system dan program pengendalian gratifikasi.

Dari kasus krisis listrik yang dialami di daerah saya, saya rasa semua memenuhi empat kriteria PLN BERSIH diatas. Mulai dari sigapnya PLN melakukan upaya sosialisasi pemadaman dengan membentangkan spanduk besar bertuliskan informasi pemadaman yang akan terjadi, integritas petugas PLN yang diuji melalui aksi protes masyarakat, ternyata memang cukup baik. Petugas PLN yang menghadapi emosi masyarakat dengan sangat bijak serta berusaha memberikan jawaban yang menjelaskan sehingga tidak sampai terjadi tindak anarkhis. Kemudian transparansi dan akuntablitas juga ditunjukkan dengan memberikan informasi yang memadai serta responsive terhadap setiap keluhan masyarakat hingga terbukti kini kondisi listrik di daerah saya berangsur membaik dan mendekati keadaan normal kembali.

sumber
Belajar dari krisis listrik di sumatera utara baru-baru ini, hendaknya PLN BERSIH menjadi salah satu komitmen untuk dapat merangkul masyarakat luas dan bekerjasama dalam menciptakan PLN BERSIH. Kenapa ? sebab PLN BERSIH bukan hanya menyangkut PLN bebas korupsi tapi juga bagaimana PLN bisa mewujudkan masyarakat go green dengan cara hemat listrik. Untuk hal ini, partisipasi aktif dan kesadaran penuh harus dimiliki oleh setiap masyarakat dan tentu saja ini menjadi PR besar bagi PLN BERSIH terutama dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap integritas dan kinerja PLN dalam memberikan pelayanan dan fasilitas listrik kepada masyarakat.

Jika keempat pilar tersebut dapat dijalankan dan kepercayaan masyarakat meningkat serta kesadaran masyarakat untuk hemat listrik dapat tercapai maka saya yakin PLN BERSIH akan menjadi tonggak bangkitnya semangat dedikasi tanpa praktik korupsi di Indonesia !

At last selamat hari listrik nasional yang ke-68, berharap PLN BERSIH dapat menjadi turn point bagi PLN untuk terus berbenah diri di segala aspek dan selalu menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia sebagai satu-satunya perusahaan listrik negara yang punya profesionalitas dalam bekerja sehingga tidak pernah terjadi lagi krisis listrik seperti yang sudah-sudah..sejatinya kita bisa belajar dari krisis listrik yang terjadi di sumatera utara..SEMOGA !

Ara : Prestasi dan Cerebrovit X-Cel

ara

 Ara adalah anak sulung saya. Sejak kecil sebenarnya ia sudah menunjukkan bakat pinternya. Ketika usia 4 tahun dia sudah pandai membaca dan menulis. Kepandaian Ara ini mirip dengan ayahnya yang seorang pegawai negeri juga mengajar bahasa inggris dan penggiat pendidikan. Ara rajin belajar dan suka menulis. Pribadinya sedikit pendiam, namun ketika beranjak ABG dia mulai terus belajar bergaul dan banyak beraktifitas ekstrakurikuler. Dari situ ia banyak memiliki teman. Tapi syukurlah, pergaulan dan aktifitasnya cukup sehat dan tidak menjurus ke hal-hal yang negatif. Namun, meski demikian waktu belajarnya menjadi berkurang serta mudah lelah karena tenaga yang terkuras..dan ini terbukti ketika naik kelas 6 ringking-nya sedikit turun, dari yang biasanya ringking 1 menjadi ringking 2.

Sebagai ibu, saya merasa cemas juga..apalagi sebentar lagi Ara bakal menghadapi ujian nasional. Saya ingin prestasi belajar Ara meningkat tapi juga nggak ingin pergaulannya jadi terbatas dan aktifitas ekstrakurikulernya terhambat…

Disaat kegalauan itu, bertemulah saya dengan cerebrovit X-cel sebagai multivitamin yang bisa membantu mendukung prestasi anak terutama usia remaja melalui social media facebook Cerebrovit X-Cel dan twitter @xcelbrain..

Cerebrovit X-cel mempunyai komposisi yang komplit dan pas seperti L-Glutamic Acid 200 mg, Vit B  5 mg, Vit B6 2 mg, Vit B12 1,5 mg, Vit C 60 mg, Vit E 30 mg, Zn 15 mg, Se 50 mg dan Folic Acid 150 mg.

Trus apa manfaatnya dari zat-zat yang terkandung dalam cerebrovit X-cel itu ? yuk disimak ya…

Ara with his lil sister
Asam L-Glutamat
* membantu sel kimia yang berperan dalam mengantarkan rangsangan dari suatu sel saraf ke sel seraf lainnya sehingga dapat meningkatkan daya tangkap.
* berguna untuk otak di segala usia.

Asam Folat
* bersama vitamin B12 berperan pada proses pembekuan darah.
* bersama Asam L-Glutamat berguna untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.

Vitamin B Kompleks
* meningkatkan fungsi sel saraf.
* mencegah anemia.
* meningkatkan nafsu makan pada masa pemulihan penyakit kronis.

Vitamin C
* penting untuk pertumbuhan dan mempertahankan kesehatan tulang, gigi, gusi, pembuluh darah, dan organ tubuh.
* mempercepat masa penyembuhan (berperan pada pembentukan jaringan ikat untuk penyembuhan luka).
* meningkatkan stamina.

Ara is the winner
Vitamin E
mencegah otak dari radikal bebas.

Zinc
* berperan dalam metabolisme asam nukleat dan sintesa protein.

Selenium
* antioksidan yang dapat menekan efek radikal bebas dan memperbaiki kerusakan sel.
* bersama vitamin C, E, dan Zinc berfungsi sebagai antioksidan.

Naaahh..banyak banget kan manfaat yang terkandung dalam cerebrovit X-cel !

Anyway, sejak masuk kelas 6 lalu saya berikan cerebrovit X-cel untuk buah hatiku Ara dengan dosis 1 kapsul per hari agar ia bisa tumbuh menjadi remaja yang Excellent..prestasi akademik oke, aktivitas oke daaaann pergaulan juga oke ! Ara juga menjadi kuat secara fisik dan mental…nggak mudah lelah dan bisa konsentrasi dengan baik…

Terbukti kah ?

Ara with his teacher---merayakan kelulusan
Pasti donk ! tahun ini Ara telah menjalani ujian nasional dengan sangat baik dan hasil nilainya sangat memuaskan…Ara meraih nilai tertinggi kedua se-Kabupaten Cepu. Nilainya nyaris 10 semua loh ! karena prestasinya ini Ara juga mendapat hadiah dari pemerintah Kabupaten…

Sebagai ibu saya sangat bangga dengan Ara..bukan hanya sebatas prestasi yang diukirnya…tapi bagaimana semangatnya untuk mau belajar, aktif dan bijak dalam memilih pergaulan...selain cerdas di akademik, Ara juga memiliki empati yang cukup baik terhadap sesamanya.

Bahkan, kini bersama ayahnya, Ara menjadikan rumah kami menjadi “Rumah Pintar Ayem Tentrem” yang tak lain mengajak anak-anak di daerah kami untuk giat belajar dan gemar membaca. Bagi Ara, dunia belajar tak harus di sekolah tapi dimana saja bisa asalkan ada kemauan…

Rumah Pintar Ara
Setiap sore rumah kami ramai didatangi oleh anak-anak di lingkungan sekitar. Ada yang belajar, ada yang mengerjakan PR, ada yang duduk menyimak, ada yang menggambar dan ada juga yang antusias untuk membaca buku-buku di perpustakaan mini kami…Ara tak lelah menemani mereka..jika bisa, Ara juga tak segan untuk membantu mereka dalam belajar dan mengerjakan PR.

Semua yang dilakukan Ara dan ayahnya adalah murni sosial dan tidak dipungut biaya..Ara bilang “aku bisa bantu mereka aja udah lebih dari cukup bu..” terharu dan bangga sekali jadi ibunya…

At last, terima kasih cerebrovit X-cel yang sudah kurang lebih setahun ini turut membantu mendukung  anak saya Ara tumbuh menjadi remaja yang dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasi belajarnya tanpa harus menghambat aktifitas ekstrakurikulernya dan kehilangan pergaulannya..Ara juga sudah mendaftar di satu SMP Negeri unggulan di daerah kami..mudah-mudahan dia bisa lolos yaa..bukan hanya itu, Ara juga jadi terjaga kesehatan dan staminanya sehingga ia bisa terus bergiat sosial di “Rumah Pintar” nya…

Yang jelas, dukungan dan kasih sayang saya wujudkan dengan selalu memberikan yang terbaik untuknya…dan cerebrovit X-cel akan terus menjadi pilihan dukungan dan kasih sayang saya untuk masa depan Ara…saya juga berharap Ara dapat meraih semua yang diimpikan dan dicita-citakannya yaitu menjadi dokter..SEMOGA !
  
Sumber : http://xcelbrain.com/about-cerebrovit/

Hari Pendidikan, masihkah layak untuk diperingati ?


hardiknas 2013
Hari pendidikan..masih layakkah untuk diperingati dengan kondisi pendidikan kita yang masih amburadul ? lalu apa esensi dari hari pendidikan itu sendiri ? mengingatkan kita bahwa pendidikan itu penting ? sementara pemerintah sendiri tidak bisa menjamin anak negeri bisa mengenyam pendidikan dengan layak dan nyaman. Justru realitanya pendidikan semakin mahal, sehingga hanya bisa dijangkau oleh segelintir kelompok saja..yang lainnya ? who knows…
Sistem pendidikan yang masih mengedepankan kuantitas ketimbang kualitas sepertinya tidak bisa kita pungkiri. Nilai masih menjadi titik penentu prestasi siswa. Rapor juga yang menentukan siswa naik atau tinggal kelas dengan tradisi yang masih melekat jika tinta merah berarti nilai jelek dan tinta hitam berarti nilai bagus..
Tahukah, bahwa central lock kecerdasan siswa itu berbeda-beda. Ada siswa yang memang cerdas dalam IQ-nya, ada siswa yang cerdas secara EQ, juga ada siswa yang cerdas pada SQ-nya..dan hal itu hendaknya menjadi acuan bagi sistem pendidikan kita, bahwa nilai yang berujud angka-angka tidak menjamin kualitas setiap siswa..bahkan ada siswa yang menonjol di sistem sensoriknya, dan ada juga yang lebih bagus motoriknya.
Lalu apakah standar penilaian pendidikan kita hanya bersandar pada kecerdasan IQ semata ??? apakah siswa lain dengan kemampuan di sektor lain dianggap tidak cerdas ? dianggap tidak memenuhi kriteria penilaian ? sementara kalau kita menilik dari negara-negara maju, dalam bentuk apapun prestasi yang ditunjukkan siswa kesemuanya mendapatkan pengakuan dan penghargaan. Bahkan jangan heran jika di luar negeri ada beasiswa bagi mereka yang berprestasi di bidang apapun..seni, olahraga, keilmuan, dll. Dan pemerintah bekerja untuk mengarahkan mereka sesuai dengan bakat dan minatnya. Jadi, siapapun berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan nyaman.
Meneropong pendidikan kita ? jangan terkejut ketika menjumpai ada sekolah tanpa atap, sekolah berlantai tanah, bahkan ada sekolah yang sesaat lagi akan roboh..dan ini bukan konsep sekolah alam loh..jadi ini benar-benar kondisi realitas betapa masih buruknya pendidikan di Indonesia..korupsi merajalela, kurikulum yang semakin tidak terarah, sampai merosotnya moralitas guru hingga berdampak buruk di semua lini kehidupan.
Masih hangat di ingatan kita, bagaimana carut marutnya sistem UN kemarin hingga tingkat pusat, bagaimana terkuak kasus-kasus kekerasan dan asusila yang dilakukan oleh oknum guru, bagaimana muncul kasus siswa bunuh diri karena tidak lulus UN, bagaimana beredarnya buku-buku pelajaran yang tidak layak karena mengandung unsur pornografi, hingga bagaimana maraknya terjadi sengketa lahan sekolah dengan masyarakat…sungguh ironis bukan ???
Buramnya sistem pendidikan kita tak lepas dari kontrol pemerintah yang seharusnya menjamin pendidikan bagi anak-anak negeri tapi kenyataannya tidak. Sense of belonging yang semestinya harus dimiliki oleh penggerak sistem pendidikan sudah tenggelam oleh kepentingan-kepentingan pribadi atau golongan. Rasa tanggungjawab untuk mencerdaskan anak bangsa sudah tiada lagi…dan inilah yang harus mulai kita bangun kembali..bahkan seluruh elemen masyarakat sudah saatnya dilibatkan dalam mendukung kualitas sistem pendidikan kita..sebab pada dasarnya kembali lagi bahwa sistem pendidikan terkecil dalam masyarakat adalah keluarga..selain itu stop stigma di kelompok bursa kerja bahwa syarat untuk bekerja adalah berpatokan pada nilai sekolah..kini mestinya skill juga harus dikedepankan agar tidak mencetak generasi bangsa yang pengangguran.
sudah saatnya kita teruskan perjuangan Ki Hajar Dewantara setidaknya dengan tidak menyelewengkan apa yang sudah menjadi tanggungjawab kita bersama..sederhana dan harus dimulai dari diri sendiri...

Goodiebag dancow

goodiebagnya mba cinta

Wolalaaa..hampir bersamaan mba cinta juga dapat kiriman goodiebag loh…tapi dari susu dancow..alhamdulillah..tapi enggak tau juga yaaa *atau bunda yang lupa* dapat karena apa..perasaan bunda gak pernah ikutan lomba atau kuis dari dancow deh..udah gitu mba cinta juga gak minum susu dancow *ups..ketauan hehee* halah bunda sok penasaran..padahal hepi hepi aja toohhh dapet goodiebag gratesss..

Goodiebag nuansa kuning ini juga udah nggak utuh lagi itemnya pas difoto…harusnya isinya ada tas, frame foto, tempat pensil,buku cerita dan tempat minum plus susu dancow…lumayan lah…alhamdulillah hehee..
Buku ceritanya lucu juga..bergambar warna warni..pas banget sama mba cinta yang lagi kemaruk baca-tulis dan berhitung..dengan membaca buku cerita itu kan bisa semakin memperlancar kemampuan dia membaca…apalagi warna warni..jadi enggak bosen bacanya…pokoknya mba cinta suka deh !
Anyway..trimakasih deh dancow atas hadiahnya..semoga besok dapat yang lebih besar lagih ya *ampuuunn bundaaa ngareeeppp mulu yaaa* hihihiiii…

Goodiebag Frisian flag

goodiebag buat mz pasha

Senengnya dapat kiriman goodiebag dari susu Frisian flag..kemarin mz pasha sempat ikutan lomba foto dan cerita di kejutan cerdas..sumpah setengah mati bunda cari dukungan like-nya supaya bisa masuk 50 besar..why ? karenaaa dari 50 besar like itu yang nantinya bakal dinilai juri trus dipilih 1 orang pemenang yang dapat tabungan 10 jeti plus jadi bintang iklan dan ada 4 pemenang hiburan yang dapat ipad…
Saking semangatnya, setiap hari di kantor bunda klak klik klak klik like pake usernya temen-temen kantor *hasil dari seperempat memaksa hihiii* alhasil selama hampir satu bulan, bunda dapat sekitar 1300 like *fiuuuhhh* beneran deh, baru kali ini bunda nekat cari like..biasanya paling ogaahhhh…
And then setelah masuk 50 besar like..harap harap cemas nih nunggu pengumuman pemenang pilihan juri…daaannn jreng jreng jrenggg…lemesss deh bundaaa..karena mz pasha kalaaahhh hiks hiks hiks..padahal pas pengumuman itu malem, besok paginya bunda musti operasi Caesar lo buat lahirin adek esha hehee..sampe dibela-belain di rumah sakit bawa laptop bawa modem..ternyata eh ternyata kalah heheee…
Enggak papa deh..belom rejeki kali yeee…untungnya besoknya lahiran jadi sedihnya gak pake lama karena musti konsentrasi ke operasi heheee..
Meski gak menang, tapi yaaa lumayan lah ongkos capek tangan keriting cari like dapat goodiebag ituh..eh di foto itu udah nggak lengkap itemnya..abis anak bunda kepo banget..jadinya pada entah kemana yang lainnya…isinya tuh ada tas sekolah, tas kanvas, dua bungkus karton susu, kaos, tempat minum, 10 seri dvd anak, 3 seri vcd anak, buku mewarnai, alat pengukur tinggi badan, kartu member, kipas, dan buku panduan kesehatan anak…alhamdulillah..:-)
Hari ini dapat goodiebag..semoga esok bisa dapat hepeng *kata orang batak, baca:uang* 10 juta ya naakkk *amiiinn* ngarep.com

and green

pink and green
white and green

yellow and green

PNS oh PNS

pernah nggak kalian denger betapa pegawai negeri sipil itu senantiasa dihujat dan di stereotip kan ??? rasanya gatel ya telinga kalo denger kata PNS..hehee..pengen marah, sebel, muak...*awas loh cepet tua ntaarrr* wkwkwkwk


gak muna sih..memang pada beberapa kasus kinerja PNS itu masih jauh dibawah standar kompetensi..apalagi yang namanya UUD yaaa alias ujung ujungnya duit :) kayaknya udah nempeeel kayak perangko sama profesi satu ini...belom lagi istilah datang dan pergi sesuka hati...tapi gaji tetep utuh..

hmm..bunda gak marah kok meski bunda sendiri seorang PNS..karena ya memang ada benernya juga kok...meskipun gak semuanya sih seperti yang dituduhkan..ternyata banyak juga loh PNS yang punya kompetensi dan kinerja yang okeh *bunda contohnya hahaa*, yang gak mata duitan, dan selalu patuh dengan aturan..cuma sayangnya yang demikian ini jarang di blow up yaaahh...jadi yang keliatan cuma yang jelek-jeleknya ajah...

tapi bunda heran deh, kenapa ya meski dihujat sana sini tapi kenyataannya PNS itu masih jadi primadona lo bagi para pencari kerja...setiap ada penerimaan CPNS selalu berdesakan...ribuan yang melamar...pasti diantara ribuan itu termasuk mereka yang sebelumnya menghujat *hayyooo ngakuuuu hihihii* padahal jugaaa banyak yang bilang masuk PNS itu udah pasti bayar...nah kalo udah tau gitu kok ya masih banyak yang daftar yaaa..*heran manggut manggut*

artinya apa...sebenarnya di hati kecil mereka masih ada secuiiiillll kepercayaan terhadap PNS...meski cuma secuil, tapi itulah berharganya sense of trust..efeknya mereka rela antri berpanas-panasan mendaftar, rela belajar untuk ujian masuk, rela kehabisan tenaga dan oksigen *eh ini enggak ding hehee*...kalo sense of trust itu udah lenyap tanpa bekas, rasanya nggak mungkin profesi PNS ini masih dan masih menjadi primadona...ya nggak ???

pun dengan bunda..sejak menggeluti dunia PNS, jadi semakin tahu dan luas pemikiran tentang bagaimana PNS itu..karena bunda merasa kerja baik-baik jadi rasanya penting kalo bunda kasi testi bahwa jadi PNS itu berat lo tugas dan tanggungjawabnya...menyangkut kemaslahatan masyarakat dan negara..namanya abdi negara..tanggungjawab kepada negara itu yang membuat bunda bangga jadi PNS...kebetulan bunda menggeluti bidang penanganan masalah aktual (politik) dan nggak ada tuh yang namanya bunda "matre" dan menyulitkan mereka yang punya kepentingan...

Naahh..setelah baca ini masihkah kamu kamu punya keinginan jadi PNS ??? 

Bupati Langkat H. Ngogesa, Bapak Peduli Masjid : Sebuah Wacana Sosialisasi Politik

Pada sistem politik, proses sosialisasi, rekrutmen dan komunikasi politik sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik, sosial dan ekonomis secara domestik. Dimana pada tahap ini lingkungan sosial merupakan faktor input adanya artikulasi kepentingan, agregasi kepentingan sampai melahirkan pembuatan kebijaksanaan. Semuanya tak lain berperan sebagai fungsi dari struktur kelompok kepentingan, partai politik hingga badan legislatif. Pada sosialisasi politik diduduki oleh kelompok kepentingan dengan fungsinya untuk mengartikulasi kepentingan. Pada tahap rekrutmen politik diperankan oleh partai politik dengan upaya agregasi kepentingan. Selanjutnya pada proses komunikasi politik diperankan oleh badan legislatif dan telah berada pada fase pembuatan kebijaksanaan.

            Pada wacana yang bertajuk “Bupati Langkat H. Ngogesa Bapak Peduli Masjid” (Waspada, Selasa 16 April 2013) dapat ditelaah bahwa upaya pencitraan diri “Bapak Peduli Masjid” dikarenakan karakter lingkungan masyarakat Langkat yang religius, sehingga penahbisan H. Ngogesa sebagai Bapak Peduli Masjid, pribadi yang dermawan dan peduli membantu masjid dan tempat ibadah lainnya, membantu anak yatim serta memberangkatkan umrah dengan dana APBD maupun pribadi dianggap sesuai (tepat).
            Dari wacana tersebut, terlihat bahwa proses politik tengah berada pada tahap sosialisasi, dimana struktur yang terlibat didalamnya terdiri dari kelompok-kelompok kepentingan. Ini terindikasi dari mencuatnya dukungan-dukungan terhadap H. Ngogesa dari beberapa kelompok masyarakat di Langkat seperti Ikatan Keluarga Minang Kabupaten Langkat, Kelompok Satria Nusantara Langkat, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Langkat serta kelompok-kelompok haji binaannya. Secara umum, tokoh masyarakat Jawa (istri H. Ngogesa berasal dari suku Jawa) dan Minang memiliki kesan positif dan mendukung H. Ngogesa untuk melanjutkan kepemimpinannya di Kabupaten Langkat.
Sosialisasi politik itu sendiri merupakan suatu cara untuk memperkenalkan nilai-nilai politik, sikap-sikap dan etika-etika politik yang berlaku atau yang dianut oleh negara. Sementara itu, fungsi yang berjalan pada tahap sosialisasi politik ini adalah fungsi artikulasi kepentingan, yaitu suatu proses penginputan berbagai kebutuhan, tuntutan dan kepentingan melalui wakil-wakil kelompok yang masuk dalam lembaga legislatif, agar kepentingan, tuntutan dan kebutuhan kelompoknya dapat terwakili dan terlindungi dalam kebijaksanaan pemerintah. Dalam hal ini bisa kita simak dari kutipan-kutipan wawancara dari beberapa wakil kelompok kepentingan H. Ngogesa seperti Asri Chan (Ketua Ikatan Keluarga Minang Kabupaten Langkat) dan H. Sugianto, SE (Wakil Ketua Satria Nusantara Langkat dan Bendahara ICMI Kabupaten Langkat).
            Pada tahap sosialisasi politik ini, muncul berbagai pendapat yang bernada dukungan kepada sang tokoh, dalam hal ini H. Ngogesa Sitepu, SH dari kelompok-kelompok kepentingan, yang pada intinya mereka memberikan sinyal bahwa sang tokoh layak dan pantas untuk melaju pada tahap berikutnya, yaitu tahap rekrutmen politik karena dianggap memiliki nilai, sikap dan etika politik yang tidak bertentangan dengan negara atau lingkungan fisik, sosial dan ekonomis domestik, yaitu Kabupaten Langkat.
Pada tahap rekrutmen nanti, yang “bermain” didalamnya tak lain adalah partai politik yang mengusung sang tokoh (H. Ngogesa) untuk dapat lolos sebagai calon Bupati Langkat untuk periode kedua (2014-2019). Disini nanti tuntutan-tuntutan yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok yang berbeda akan digabungkan menjadi alternatif-alternatif kebijaksanaan pemerintah. Partai politik menawarkan program-program politik serta menyampaikan usulan-usulan pada badan legislatif, dan calon-calon yang diajukan untuk jabatan-jabatan pemerintahan mengadakan tawar menawar (bargaining) pemenuhan kepentingan mereka jika kelompok kepentingan tersebut mendukung calon yang diajukan.
Setelah tahap rekrutmen nanti terlewati selanjutnya akan bermuara ke komunikasi politik melalui berbagai bentuk / cara sebagai sarananya seperti retorika politik, agitasi politik, propaganda politik, public relation politik, kampanye politik, lobi politik dan pola tindakan.
Badan eksekutif, birokrasi dan badan peradilan menjadi struktur yang berperan dalam pembuatan kebijaksanaan, penerapan kebijaksanaan tersebut serta penghakiman kebijaksanaan sehingga melahirkan output yang akan kembali ke lingkungan fisik, sosial dan ekonomi domestik. Pada intinya, dalam sosialisasi politik ada badan peradilan yang berperan (dibalik kelompok kepentingan), birokrasi “bermain” dalam proses rekrutmen politik bersama partai politik dan badan legislatif bersama eksekutif menduduki tahap komunikasi politik. Jika kelompok kepentingan, partai politik dan badan legislatif berada dalam ruang input, maka eksekutif, birokrasi dan badan peradilan merupakan struktur dalam ruang output.
Tentu saja, pada contoh kasus seperti pemberitaan Bupati Langkat H. Ngogesa pada selanjutnya nanti juga akan melalui tahapan-tahapan sistem politik seperti ulasan diatas. Namun, jika mengacu pada pemberitaan di Waspada, 16 April 2013, maka pada saat ini proses sistem politik pada contoh kasus Bupati Langkat H. Ngogesa tengah berada pada tahap sosialisasi politik yang melibatkan beberapa kelompok kepentingan didalamnya.
Seiring dengan proses berjalannya menjelang hingga hari pemilihan di Kabupaten Langkat, maka proses sistem politik ini pun juga akan berlangsung. Demikianlah telaah ilmiah yang mengacu pada pemberitaan “Bupati Langkat H. Ngogesa Bapak Peduli Masjid” jika dikaitkan dengan kajian komunikasi politik khususnya bahasan sistem politik (bagan sistem politik).