cerita ala bunda

hayalan dan kenyataan menjadi sebuah cerita

E-Learning : Cara Asyik Belajar


Ketika bel sekolah berbunyi panjang, pertanda sekolah untuk hari ini usai. Para siswa berhamburan keluar kelas dan meninggalkan gedung tempat mereka belajar sejak pagi hingga siang. Bahkan bisa dibilang komunikasi antara guru dengan siswa juga terhenti seiring dengan bel berbunyi. Komunikasi akan berlanjut keesokan harinya saat berada di sekolah.
Kurang lebih tujuh jam berada di lingkup sekolah dengan tenggat jam belajar yang bergantian sesuai jadwal tentu menjadi asupan “gizi belajar” yang kurang maksimal bagi siswa. Kenapa ? sebab siswa belajar dengan menyesuaikan alur jam belajar di sekolah sehingga tidak ada perkembangan belajar yang dinamis dan kreatif. Siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi bakat, minat dan kemampuannya secara maksimal. Pun dengan guru, tidak dapat mengajarkan ilmu yang dimilikinya dengan leluasa. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar menjadi terkesan kaku dan membosankan. Padahal, sejatinya seorang guru tidak hanya dituntut untuk mengajarkan pelajaran kepada siswa tapi juga harus mampu menjalin kedekatan emosional dengan siswa agar tercipta situasi belajar yang bersifat “friendly”…
Namun, seiring waktu, perkembangan teknologi semakin maju. Perlahan, problematika belajar mengajar dapat diatasi dengan berbagai fitur teknologi terkini. Tak terkecuali masalah krisis aktualisasi diri dan kreatifitas guru dan siswa akibat minimnya asupan “gizi belajar” di sekolah. Kurangnya waktu bagi guru dan siswa untuk berkomunikasi secara aktif dan dinamis lambat laun akan menjadi bumerang bagi dunia pendidikan tanah air. Pendidikan akan terasa monoton dan kurang diminati oleh siswa. Padahal, pendidikan adalah kunci untuk memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia. Harusnya, pendidikan menjadi fokus utama yang harus diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat umum.

E-Learning
Di era teknologi saat ini, internet menjadi media yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. Bukan hanya sebagai mesin hiburan namun juga sebagai pencari informasi terbaru, media sosial, alat komunikasi bahkan media untuk kegiatan belajar mengajar selayaknya kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
sumber
Internet untuk kegiatan belajar mengajar ini disebut dengan media E-Learning. Sistem belajar mengajar terpadu yang dikemas secara digital. Di dalam E-Learning guru dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar mengajar dengan lebih fun, dinamis dan kreatif. Tidak dibutuhkan suasana belajar yang kaku seperti di sekolah, namun suasana belajar yang happy, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Menarik bukan ?!
E-Learning memiliki berbagai konsep aplikasi yang mendukung. Mulai dari diktat belajar yang dikemas digital sampai menciptakan “real class” didalamnya. Dengan materi belajar yang dikemas secara digital akan memudahkan guru dalam berbagi dan memudahkan siswa dalam mengunduhnya. Lebih cepat dan efektif. Selain itu materi akan lebih kaya pengetahuan dan bersifat lebih update. Tampilan juga dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga jauh dari kesan membosankan.
“Real Class” dalam media E-Learning merupakan bentukan pertemuan antara guru dan murid dalam satu waktu, membahas pelajaran, berdiskusi, memecahkan masalah, atau menuangkan ide-ide baru. Pertemuan ini dianalogikan sebagai kelas, tempat mereka belajar dan mengajar. Dengan bantuan komputer atau laptop atau gadget beserta line internet, “real Class” ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja sesuai dengan kesepakatan. Tidak ada batasan waktu, sehingga guru dan siswa dapat memaksimalkan kegiatan belajar mengajarnya di dalam “Real Class”…
sumber
Anyway..sudah saatnya pendidikan kita bergerak maju, tidak hanya melangkah di di tempat. Teknologi yang berkembang pesat harus dapat dimanfaatkan untuk media memajukan pendidikan kita. Teknologi tak ubahnya seperti dua belah mata pisau. Di satu sisi akan melukai namun di sisi yang lain akan memberi manfaat. Jadi, kita harus jeli dalam menggunakan teknologi. Melalui E-Learning diharapkan siswa dapat menggunakan teknologi untuk sebuah kebaikan bukan sebaliknya. Menanamkan disiplin diri pada siswa bahwa internet bukanlah media untuk melakukan hal negatif tapi justru untuk hal yang positif.
Melalui E-Learning juga, pembaharuan dalam dunia pendidikan akan dicapai. Metode belajar mengajar yang lebih “bersahabat” tentu diharapkan akan menarik minat para siswa untuk lebih kreatif dan mandiri dalam belajar. Selain itu juga dapat menjadi media bagi para guru untuk lebih inovatif dalam menyampaikan materi mengajarnya.
Hingga pada akhirnya, metode belajar yang asyik dan menarik akan lebih cepat dan mudah ditangkap oleh siswa. Hal ini sangat penting untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu pendidikan sejatinya mampu mencetak generasi muda yang aktif, kreatif, dan inovatif serta siap menantang dunia demi kebanggaan ibu pertiwi.


0 komentar:

Posting Komentar